Sunday, January 15, 2012

..::Chinggu::..



Teruja aku pada kata-kata Imam Al-Ghazali yang mulia:

"Ukhwah itu bukan pada indahnya pertemuan,tapi pada ingatan seseorang terhadap saudaranya di dalam doanya"Ku harap mekar di hati,Agar persahabatan suci ini,Kan terus mantap,Menjadi syafaat,Terukir indah di pintu Jannah.~..

"Ukhwah yang dibina antara kita, Biarlah seperti seutas tasbih, Ada awal, Tiada penghujungnya, Dicipta untuk mengingatiNYA, Dibahagi untuk cintaNYA, Diratib demi redhaNYA.."

"Selemah-lemah manusia ialah org yg tidak boleh mencari sahabat Dan orang yg lebih lemah dari itu ialah orang yg mensia-siakan sahabat yang telah dicari" -Saidina Ali-


"Sahabat yang beriman ibarat mentari yang menyinar,Sahabat yang setia bagai pewangi yang mengharumkan,Sahabat sejati menjadi pendorang impian,Sahabat berhati mulia membawa kita ke jalan ALLAH"


"Sahabat umpama pohon yang berbuah.Kadangkala memberi nikmat kadangkala memberi peringatan"


"Persahabatan itu seperti tangan dengan mata,Saat tangan terluka mata menangis,Saat mata menangis tangan menghapusnya...."

"Cakap sahabat yg jujur lebih besar harganya daripada harta benda yg diwarisi dari nenek moyang.Persahabatan adalah anugerah...yang membuat kita  tertawa...
menangis...memberi...menerima....DAN...yang paling penting ia 
membuat kita menghargai HIDUP kita."

"Sahabat sejati adalah mereka yang sanggup berada di sisimu ketika kamu memerlukan sokongan walaupun saat itu mereka sepatutnya berada di tempat lain yang lebih menyeronokkan."


"Andai saat itu kau mengingati ALLAH,dan di setiap saat itu juga aku teringatkan ALLAH,Bermakna waktu itu kita telah menjadi satu,Kerana mencintai ALLAH yang satu..."



pheewwww...

mcm2 madah indah yg trungkap utk sahabat.tp yg terhasil dr benak fikiran saya sejak dr dulu kini, and insyaAllah selamanya...


         -sahabat tu macam bintang.tak selalu kelihatan tp ada.-

mimies








: kalau ada ja hbngn jarak jauh, takkan persahabatan jarak jauh xda kan? i ain't single.in relationship. :)

Wednesday, January 11, 2012

:')



Take it as much as u can. Keep holding on to the very one who The Most Gracious~


Yes, it's true Allah is not our ordinary friend. But for me, the person who can do give and take with me, is my friend. :) Allah is the best friend. Coz Allah know every single thing that should a best friend do and yet, Allah never judge us so sudden, Allah justify us first. Allah never hurt us without reasons, Allah heal us coz of the love.

The sky was crying this evening.It reminds me a sentence of hadith about the rain if i'm not mistaken.
Allah will give the order to Jibril to come to us and give the rain as Allah miss the slaves so much.
:') how sweet, when the sky is crying it shows that Allah miss us.

..:: Mendoakan Mereka ::..









Allah Ta’ala berfirman:

وَالَّذِينَ جَاؤُوا مِن بَعْدِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالإِيمَانِ وَلا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلاًّ لِّلَّذِينَ آمَنُو

“Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshor), mereka berdoa: “Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman.” (QS. Al-Hasyr: 10)



Allah Ta’ala berfirman tentang doa Ibrahim -alaihishshalatu wassalam-:

رَبَّنَا اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ يَقُومُ الْحِسَابُ

“Wahai Rabb kami, beri ampunilah aku dan kedua ibu bapaku dan semua orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat).” (QS. Ibrahim: 41)


Allah Ta’ala juga berfirman tentang Nuh -alaihishshalatu wassalam- bahwa beliau berdoa:

رَبِّ اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِمَن دَخَلَ بَيْتِيَ مُؤْمِنًا وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ

“Wahai Rabbku! Ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke dalam rumahku dalam keadaan beriman, dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan.” (QS. Nuh: 28)



Dan juga tentang Nabi Muhammad -alaihishshalatu wassalam- dimana beliau diperintahkan dengan ayat:

وَاسْتَغْفِرْ لِذَنبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ

“Dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan.” (QS. Muhammad: 19)



Dari Abu Ad-Darda’ dia berkata: Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wasallam- bersabda:

مَا مِنْ عَبْدٍ مُسْلِمٍ يَدْعُو لِأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ إِلَّا قَالَ الْمَلَكُ وَلَكَ بِمِثْلٍ

“Tidak ada seorang muslim pun yang mendoakan kebaikan bagi saudaranya (sesama muslim) tanpa sepengetahuannya, melainkan malaikat akan berkata, “Dan bagimu juga kebaikan yang sama.” (HR. Muslim no. 4912)



Dalam riwayat lain dengan lafazh:

دَعْوَةُ الْمَرْءِ الْمُسْلِمِ لِأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ مُسْتَجَابَةٌ عِنْدَ رَأْسِهِ مَلَكٌ مُوَكَّلٌ كُلَّمَا دَعَا لِأَخِيهِ بِخَيْرٍ قَالَ الْمَلَكُ الْمُوَكَّلُ بِهِ آمِينَ وَلَكَ بِمِثْلٍ

“Doa seorang muslim untuk saudaranya (sesama muslim) tanpa diketahui olehnya adalah doa mustajabah. Di atas kepalanya (orang yang berdoa) ada malaikat yang telah diutus. Sehingga setiap kali dia mendoakan kebaikan untuk saudaranya, maka malaikat yang diutus tersebut akan mengucapkan, “Amin dan kamu juga akan mendapatkan seperti itu.”



Penjelasan ringkas:
Mendoakan sesama muslim tanpa sepengatahuan orangnya termasuk dari sunnah hasanah yang telah diamalkan turun-temurun oleh para Nabi -alaihimushshalatu wassalam- dan juga orang-orang saleh yang mengikuti mereka. 



Mereka senang kalau kaum muslimin mendapatkan kebaikan, sehingga merekapun mendoakan saudaranya di dalam doa mereka tatkala mereka mendoakan diri mereka sendiri. Dan ini di antara sebab terbesar tersebarnya kasih sayang dan kecintaan di antara kaum muslimin, serta menunjukkan kesempuraan iman mereka. 


Nabi -alaihishshalatu wassalam- bersabda, “Tidak beriman salah seorang di antara kalian sampai dia mencintai untuk saudaranya apa yang dia cintai untuk dirinya sendiri.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Anas bin Malik).




Sebagai tambahan adab-adab berdoa dari dalil-dalil di atas:

Jika dia mendoakan orang lain maka hendaknya dia mulai dengan mendoakan dirinya sendiri. Dari Ubay bin Ka’ab -radhiallahu anhu- dia berkata, “Jika Rasulullah -shallallahu alaihi wasallam- menyebut seseorang lalu mendoakannya, maka beliau mulai dengan mendoakan diri beliau sendiri.” (HR. At-Tirmizi: 5/463) 



Hanya saja juga telah shahih riwayat bahwa beliau -shallallahu alaihi wasallam- tidak memulai dengan diri beliau sendiri, seperti pada doa beliau untuk Anas, Ibnu Abbas, dan ibunya Abu Hurairah -radhiallahu anhum-. (Lihat Syarh An-Nawawi terhadap Shahih Muslim: 15/144, Fath Al-Bari: 1/218, dan Tuhfah Al-Ahwadzi Syarh Sunan At-Tirmizi: 9/328)


Dia mendoakan kedua orang tuanya ketika dia berdoa untuk dirinya sendiri. Allah Ta’ala berfirman, “Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.” (QS. Al-Isra`: 24)


Mendoakan kaum mukminin dan mukminat tatkala mendoakan dirinya sendiri. Allah Ta’ala berfirman, “Dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan.” (QS. Muhammad: 19)


sumber: nota dr fb